Dynamic Glitter Text Generator at TextSpace.net

my world

Cuaca hari nie . . . .???

Kamis, 28 April 2011

Zat alami pengganti boraks dan formalin

kini telah ditemukan zat alami penggati boraks dan formalin ini dia citosan namanya.

Penggunaan chitosan sebagai bahan pengawet alami, dan merupakan salah satu alternatif pengganti formalin serta boraks, perlu disosialisasikan kepada masyarakat, termasuk pengusaha perikanan, kata seorang dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Departemen Teknologi Hasil Perairan.
Menurut Sugeng, dosen tersebut, saat melakukan sosialisasi penggunaan chitosan kepada para pengusaha ikan di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (14/3), kasus penggunaan formalin pada produk ikan asin sudah mencuat hampir 1,5 tahun lalu. Para pengelola ikan asin pada saat itu mempunyai tekad untuk meninggalkan formalin, asalkan pemerintah mau memberikan solusi pengganti formalin.
Menurut dia, solusi terbaik agar para pengusaha ikan tidak lagi menggunakan formalin dan boraks sebagai bahan pengawet, IPB telah menemukan cara terbaik dengan memanfaatkan limbah kulit invertebrata laut seperti udang rajungan untuk dibuat chitosan sebagai bahan pengawet alami pengganti formalin dan boraks.
”Sumber bahan baku chitosan secara alami dapat ditemukan pada kulit crustacea jenis udang-udangan seperti kepiting, udang, serta lobster, selain itu juga terdapat pada kerangka luar exoskeleton seperti planton, coral, dan ubur-ubur,” katanya.


Kemampuan dalam menekan pertumbuhan bakteri disebabkan chitosan memiliki polikation bermuatan positif yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Hal ini yang menyebabkan daya simpan ikan asin yang diberi chitosan bisa bertahan sampai tiga bulan dibanding ikan asin dengan penggaraman biasa yang hanya bertahan sampai dua bulan,” kata Sugeng.
Dalam sosialisasinya, Sugeng juga mengimbau para pengusaha ikan kering agar tidak lagi menggunakan formalin dan boraks sebagai bahan pengawet ikan, karena penggunaan formalin dapat menyebabkan rusaknya pencernaan pada manusia serta dapat mengakibatkan kematian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar